Minggu, 04 April 2010

Santri Dilarang Merokok

Sumber OkeZone.com, Rabu, 27 Pebruari 2008 09:44 wib


"Para santri dilarang keras merokok!" begitulah aturan yang berlaku di semua pesantren, termasuk di pesantren Tambak Beras asuhan Kiai Fattah, tempat Gus Dur pernah nyatri. Tapi, namanya santri, kalau tidak bengal dan melanggar aturan rasanya kurang afdhol.

Suatu malam, tutur Gus Dur, listrik di pesantren itu tiba-tiba padam. Suasana pun jadi gelap gulita. Para santri ada yang tidak peduli, ada yang tidur tapi ada juga yang terlihat jalan-jalan mencari udara segar.

Di luar sebuah rumah, ada seseorang sedang duduk-duduk santai sambail merokok. Seorang santri yang kebetulan melintas di dekatnya terkejut melihat ada nyala rokok di tengah kegelapan itu.

"Nyedot, Kang?" sapa si santri sambil menghampiri "senior"-nya yang sedang asyik merokok itu. Langsung saja orang itu memberikan rokok yang sedang dihisapnya kepada sang "yunior". Saat dihisap, bara rokok itu membesar, sehingga si santri mengenali wajah orang tadi.

Saking takutnya, santri itu langsung lari tunggang langgang sambil membawa rokok pinjamannya. "Hai, rokokku jangan dibawa!" teriak Kiai Fattah. (mbs)

Santri Dilarang Merokok

Sumber OkeZone.com, Rabu, 27 Pebruari 2008 09:44 wib


"Para santri dilarang keras merokok!" begitulah aturan yang berlaku di semua pesantren, termasuk di pesantren Tambak Beras asuhan Kiai Fattah, tempat Gus Dur pernah nyatri. Tapi, namanya santri, kalau tidak bengal dan melanggar aturan rasanya kurang afdhol.

Suatu malam, tutur Gus Dur, listrik di pesantren itu tiba-tiba padam. Suasana pun jadi gelap gulita. Para santri ada yang tidak peduli, ada yang tidur tapi ada juga yang terlihat jalan-jalan mencari udara segar.

Di luar sebuah rumah, ada seseorang sedang duduk-duduk santai sambail merokok. Seorang santri yang kebetulan melintas di dekatnya terkejut melihat ada nyala rokok di tengah kegelapan itu.

"Nyedot, Kang?" sapa si santri sambil menghampiri "senior"-nya yang sedang asyik merokok itu. Langsung saja orang itu memberikan rokok yang sedang dihisapnya kepada sang "yunior". Saat dihisap, bara rokok itu membesar, sehingga si santri mengenali wajah orang tadi.

Saking takutnya, santri itu langsung lari tunggang langgang sambil membawa rokok pinjamannya. "Hai, rokokku jangan dibawa!" teriak Kiai Fattah. (mbs)

Sabtu, 20 Maret 2010

YUK BUAT HUMOR SANTRI

Assalamualaikum wr wb

salam sejahtera. Kawula santri (dan yang kepingin/memiliki/ato apapun yg ada kaitannya dengan santri) yang dimuliakanNya.
humor, guyonan, joke, ato apapun namanya terkait dengan santri kayaknya menjamur, namun hanya terkungkung dalam bilik santri. boleh donk berbagi dengan kita-kita, biar bisa dinikmati temen-temen sedunia.
tak ada syarat apapun. silakan nulis, asalkan tidak melanggar syar'i atau norma-norma yang ada. Tulisan dapat dikirim ke alamat humorsantri@gmail.com. Tulisan yang temen-temen kirim akan dibaca dan diedit (jika perlu) untuk dipampang di blog humor santri.
silakan karya anda dinikmati teman anda, begitu juga karya teman anda anda nikamti. dan semoga bisa bermanfaat...

terima kasih, wassalamualaikum
pengasuh humorsantri.blogspot.com